Beberapa Dampak Positif Perjudian dalam Peningkatan Kemampuan Kognitif untuk Belajar
Beberapa Dampak Positif Perjudian dalam Peningkatan Kemampuan Kognitif untuk Belajar – Belajar merupakan hal yang selalu dilakukan setiap orang. Ini bukan sekedar proses atau kegiatan yang dilakukan anak-anak atau remaja di sekolah saja. Mereka yang sudah lebih dewasa bisa pula belajar di bangku perkuliahan. Selain itu, belajar juga selalu dilakukan dalam hidup sehari-hari, baik itu disadari secara langsung atau tidak. Dalam suatu proses belajar, ada salah satu organ tubuh yang berperan sangat penting. Organ tersebut adalah otak. Organ yang berada di tempurung tengkorak ini berperan sangat vital dalam proses belajar, dan bahkan menjadi organ utamanya karena di organ inilah informasi yang ada disimpan dan nantinya diproses. Otak pun harus selalu digunakan agar kemampuan kognitif tidak menurun dan tetap bisa berkembang lebih baik lagi.
Kemampuan kognitif ini sangat vital perannya dalam proses belajar. Mereka yang sudah dewasa pun justru perlu semakin mengasah otaknya. Layaknya suatu pisau, ini akan semakin menjadi tumpul bila jarang digunakan dan diasah. Ada banyak kegiatan yang sebenarnya bisa mengasah kemampuan otak dan menjaga performanya agar tetap baik. Bahkan, ada kegiatan yang barangkali tidak pernah disangka sebelumnya, dan itu adalah bermain judi. Hiburan yang satu ini ternyata mampu memberikan kontribusi pada kinerja otak yang nantinya bisa membantu mereka yang sedang dalam proses belajar, khususnya di bangku perkuliahan karena memang judi memiliki batasan usia untuk aksesnya.
Salah satu fungsi judi bagi proses pembelajaran dan performa kognitif adalah dalam hal kemampuan otak dalam memproses memori. Memori atau ingatan memang menjadi hal yang tersimpan di dalam otak. Namun, fungsi otak tidaklah semata seperti suatu media penyimpanan dalam komputer. Walau kapasitas otak sangat besar, sistem kerjanya didasarkan pada impuls dan jaringan yang ada di dalam otak. Memori ini pun bisa secara perlahan hilang dan terhapus dari otak bila performa otak menurun dan tidak ada kinerja impuls yang ada di dalam otak. Dalam hal ini, mereka yang sering bermain judi secara tidak sadar memicu kinerja otak dalam memproses memori. Tidak sebatas untuk memasukkan informasi baru, tapi informasi yang sudah tersimpan bisa digunakan agar jaringan yang ada di dalam otak bisa semakin meluas dan informasi yang tersimpan bisa lebih banyak. Dengan cara ini pula, akhirnya orang bisa terhindar dari demensia di usia lanjut. Ketika kinerja otak dalam memproses memori ini sudah lebih baik, ini akan sangat berguna bagi mereka yang tengah belajar karena informasi pun bisa lebih mudah tersimpan.

Kemudian, ketika seseorang belajar, mereka dituntut untuk selalu bisa menjaga konsentrasi dengan sebaik mungkin. Bahkan, otak dituntut untuk bisa menjaga konsentrasi dalam durasi yang cukup lama. Setidaknya, otak harus tetap fokus selama jam pelajaran, yang mana satu pelajaran bisa berlangsung sekitar setengah hingga satu jam. Bila otak tidak terbiasa melakukan ini, konsentrasi tidak akan mudah dijaga dan pikiran bisa dengan mudah teralihkan ke berbagai hal lainnya. Dalam hal ini, judi adalah salah satu sarana untuk mempertajam dan melatih kemampuan konsentrasi ini. Ketika bermain, pemain judi harus bisa konsentrasi dan memperhatikan setiap detail yang ada di atas meja judi. Bahkan, otak harus dituntut untuk bekerja sangat optimal karena kehilangan konsentrasi bisa berisiko besar, yaitu kalah taruhan dan harus kehilangan uang. Dengan risiko yang nyata seperti ini, otak pun akan semakin terbiasa untuk bekerja secara lebih optimal dalam menjaga fokus dan konsentrasi. Karena itulah, mereka yang tengah belajar dan sekaligus merupakan pemain judi umumnya memiliki daya konsentrasi yang lebih baik.